Senin, 13 Agustus 2012

Militer Indonesia Unggul atas Malaysia


Armada KRI menuju pangkalan induk Surabaya selesai mengikuti LATGAB
Militer Indonesia sejatinya tidaklah lemah seperti yang digambarkan dan diceritakan beberapa kalangan terutama pengamat asbun.  TNI selama ini selalu menampilkan posisi low profile demi menjaga stabilitas kawasan dan peran sejarah era konforontasi.  Waktu itu dengan kekuatan alutsista seabreg dan semangat tempur tinggi yang dimiliki prajurit TNI bersama sukarelawan, negara tetangga menjadi gerah dan gelisah.

Dengan semangat tak mau tampil high profile, saat ini kekuatan TNI tidak bisa dipandang sebelah mata.  Kekuatan angkatan laut Indonesia sangat jauh mengungguli kekuatan tentera laut diraja Malaysia dengan kekuatan armada 3 :1  dimana armada tempur TNI AL punya kekuatan 146 KRI, 375 KAL, 2 kapal selam dan 2 divisi marinir.  Sementara TLDM hanya punya 54 KD, 2 kapal selam dan tidak mempunyai pasukan marinir.

TNI AD jangan dikata lagi, punya divisi Kostrad sebagai pasukan pemukul reaksi cepat, pasukan Kodam, Raiders dan Kopassus.  Kekuatan darat TNI diperkuat oleh sedikitnya 250.000 tentara yang punya semangat tempur tinggi dan alutsista yang modern, termasuk rudal-rudal jarak pendek buatan dalam negeri.  Batalyon-batalyon tempur tersebar di seantero nusantara.  Saat ini sedang dibangun satu divisi baru Kostrad untuk mengcover wilayah Indonesia Timur.

Untuk kekuatan Angkatan Udara, Malaysia sedikit lebih unggul dalam jumlah pesawat tempur namun masih kalah dalam jumlah seluruh pesawat yang menunjang operasi udara.  Malaysia punya 18 Sukhoi, 10 Mig 29, 8 F18/Hornet, 8 F5E, 16 Hawk, sementara Indonesia memiliki 10 Sukhoi, 10 F16, 12 F5E, 36 Hawk.  Untuk pesawat angkut Indonesia punya 27 Hercules dan puluhan pesawat angkut ringan termasuk 16 Heli Super Puma.

Jika melihat renstra TNI ke depan, tidak diragukan lagi pengawal republik ini akan sampai pada kekuatan minimum essential force dalam 4 tahun ke depan.  Dari TNI AL sudah disiapkan pembuatan 10 PKR light Fregat kerjasama PAL dan Belanda.  Pembuatan 32 Kapal Cepat Rudal buatan dalam negeri, pengadaan sedikitnya 2 kapal selam, modernisasi sistem tempur terhadap 42 KRI combatan dengan memasang rudal Yakhont dan C802.  Marinir akan dilengkapi dengan sedikitnya 90 Tank tempur amphibi buatan Rusia BMP-3F dan sudah dipersenjatai dengan rudal Qw3 buatan China.

TNI AU sudah memesan 6 unit Sukhoi, 16 Super Tucano, 8 Heli Cougar,  16 pesawat latih lanjut.  Tanpa publikasi luas TNI AU juga akan menambah sedikitnya 12 unit F16 blok 52, bahkan pilotnya sudah berlatih di arizona AS.  Untuk pemantauan udara sudah ditambah sedikitnya 3 radar di Indonesia Timur dari Thales, dan berencana menambah lagi sediktinya 4 radar dari jenis yang sama.

Angkatan darat juga berbenah.  Kodam Kalbar dihidupkan lagi, puluhan batalyon tempur dibentuk di perbatasan Kalimantan dan NTT.  Alutsista diperbanyak secara besar-besaran termasuk roket dan rudal yang mempunyai fungsi strategis.  Untuk Kalbar akan ditempatkan sediktinya 80 Main Battle Tank  sementara rudal-rudal jarak pendek sudah digelar.

1 komentar:

  1. Kekuatan militer Indonesia tidak dapat dianggap remeh saat ini, karena kekuatan pemukul kita saat ini cukup mumpuni, walau belum sedahsyat militer kita di th 60an. Kita patut berharap agar kekuatan militer kita terus dapat ditingkatkan baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya.

    BalasHapus