Sabtu, 18 Agustus 2012

TNI AL Pesan Kapal Tanker


Kapal tanker ini akan selesai dalam 18 bulan dengan biaya Rp 160 Milyar (photo : Berita Cilegon)


Kapal Perang Dibuat di Bojonegara, 1 Kapal Seharga Rp 160 Miliar


BOJONEGARA, BCO – Bangsa Indonesia sudah mampu membuat kapal untuk kebutuhan berperang. Dan siapa menyangka kalau ternyata kapal perang yang dipesan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI ini dibuat di wilayah Provinsi Banten, tepatnya di wilayah Desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang. Ini diketahui setelah, Kamis (26/4/12) pagi tadi, Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksamana Muda TNI Sru Handayanto, meresmikan pembuatan kapal perang jenis tangker pertama oleh PT Anugrah Buana Marine (ABM) Bojonegara.


Aslog Kasal Laksamana Muda TNI Sru Handayanto mengatakan, kepada Berita Cilegon Online (BCO) bahwa untuk membuat kapal tersebut dibutuhkan waktu selama 18 bulan (1,5 tahun), dengan kebutuhan dana lebih dari 160 miliar. “Sebelumnya kemenhan juga telah berhasil membuat kapal perang di beberapa wilayah, di antaranya di Batam, Suarabaya dan Jakarta. Kalau proyek pembuatan kapal (perang tangker-red) BCM ini berhasil, kita akan buat kapal perang di Banten, terlebih di sini (Banten-red) juga banyak bahan bakunya," ujar Sru.


Saat ini TNI AL tercatat mempunyai 5 kapal tanker yaitu : KRI Balikpapan 901, KRI Sambu 902, KRI Arun 903, KRI Sungai Gerong 906, dan KRI Sorong 911 (photo : TNI AL)


Dikatakan bahwa pembuatan kapal dilakukan di wilayah Indonesia merupakan bagian dari upaya untuk pemberdayaan sember daya manusia (SDM) lokal dalam menciptakan perangkat perang TNI. “SDM lokal sebenarnya sudah mampu menciptkan kapal-kapal perang. Akan tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Mulai dari sekarang kita manfaatkan SDM itu untuk membuat produk berkualitas di negeri sendiri," Sru menuturkan.


Dalam kesempatan yang sama, saat mendampingi Aslog Kasal Laksamana Muda TNI, Danlanal Banten Kolonel Laut (p) Agus Priyatna mengatakan, TNI AL memang saat ini sangat membutuhkan kapal BCM. Sebab, saat ini TNI AL di bagian barat hanya memiliki satu kapal BCM yang kondisinya sudah tua dan perlu diganti. “Kapal BCM  ini nantinya disiapkan untuk membantu kapal perang yang kehabisan bahan bakar di tengah laut,” ujar Agus seraya berhatap proyek pembuatan kapal itu sukses sehingga kapal perang terus bisa dibuat di wilayah Banten. 


Sementara itu, Direktur PT Anugrah Buana Marine (ABM) Bojonegara Nasrudin Umar menjelaskan bahwa sesuai desain, kapal tersebut akan dibuat dengan ukuran panjang 95,5, lebar meter, 17,5 meter dan  tinggi 9 meter dengan kapasitas tangker dapat mengangkut 5.000 matrik. Bahan baku berupa bajanya berasal dari PT Krakatau Steel (KS) yang nota bene Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di wilayah Kota Cilegon, Provinsi Banten, yang letaknya berdekatan dengan Bojonegara. “Kecepatan kapal sendiri dirancang hingga 14 sampai dengan 15 knot," Nasrudin menuturkan. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar