Jumat, 28 Agustus 2015

Sharing Jaringan

SHARING JARINGAN



Kali ini saya akan membahas bagaimana caranya sharing atau berbagi koneksi internet dari modem menggunakan media kabel. Apa sih keuntungan sharing koneksi internet ini? Salah satunya adalah biaya yang dikeluarkan bisa ditanggung bersama, jadi bisa lebih hemat pengeluaran. :) Coba bayangkan, betapa menyenangkan bukan, bisa berbagi koneksi internet yang kita miliki.
Membagi koneksi internet modem usb ke komputer lain tidak sulit dan juga tidak memerlukan perangkat tambahan, kita cukup memiliki media komunikasi antar komputer tersebut. Jadi, sudah jelas bukan apa yang harus Anda persiapkan.

Untuk lebih jelasnya klik link forum berikut ini :



Jumat, 30 November 2012

Sejarah Piala AFF


Piala Tiger dimulai pada tahun 1996 di Singapura. Pada kejuaraan tersebut pertama digelar, Thailand berhasil merebut juara setelah mengalahkan Malaysia dengan skor 1-0 di final.
Piala Tiger 1998 yang berlangsung di Vietnam melahirkan sebuah kejadian kontroversial di mana pada babak penyisihan, dalam upaya untuk menghindari pertemuan dengan tuan rumah Vietnam di babak berikutnya, Indonesia dan Thailand memainkan sepak bola negatif karena keduanya tidak mempunyai keinginan untuk menang. Ketika skor masih 2-2 menjelang berakhirnya pertandingan, bek Indonesia Mursyid Effendi dengan sengaja mencetak gol bunuh diri dengan menendang bola ke gawangnya sendiri sehingga skor menjadi 3-2 untuk kemenangan Thailand. Kedua tim akhirnya didenda karena telah "merusak semangat sepak bola" dan Mursyid sendiri dilarang bermain dalam sepak bola internasional seumur hidup. Juara pada tahun 1998 adalah Singapura yang mengalahkan Vietnam di babak final dengan skor 1-0..
Pada Piala Tiger 2000 & 2002 terjadi final "el clasico ASEAN" yang semuanya dimenangkan Thailand setelah berturut-turut mengalahkan Indonesia di final. Sejak Piala Tiger 2002Piala Tiger mulai diselenggarakan di dua negara.
Pada Piala Tiger 2004, babak semifinal dan final mulai diselenggarakan dengan sistem tandang-kandang untuk lebih memopulerkan kejuaraan ini. Piala Tiger kali ini juga mencatat keikut sertaan Timor Leste dalam kejuaraan ini untuk pertama kalinya. Piala Tiger 2004 direbut Singapura yang mengalahkan Indonesia di final kandang dan tandang.
Kejuaraan Sepak Bola ASEAN 2007 diadakan di Singapura dan Thailand dan kembali dijuarai Singapura setelah mengalahkan Thailand pada final di kandang Singapura dan bermain imbang di kandang Thailand.
Piala Suzuki AFF 2008 diadakan di Indonesia dan Thailand yang kali ini dijuarai Vietnam yang mengalahkan Thailand pada final di kandang Thailand dan bermain imbang di kandang Vietnam.
Piala Suzuki AFF 2010 kembali diadakan di Indonesia bersama dengan Vietnam. Pada edisi ini, juara bertahan Vietnam gagal mempertahankan gelarnya, di mana Malaysiamenjadi juara, setelah mengalahkan Indonesia dengan agregat skor 4-2 (menang 3-0 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia, kemudian kalah 1-2 di kandang Indonesia, Stadion Utama Gelora Bung Karno).

Rabu, 22 Agustus 2012

Leopard 2

Leopard 2
Leopard 2 A5 der Bundeswehr.jpg
The Leopard 2A5 (Data pada 2A6)
TipeTank tempur utama
Negara asal Jerman Barat
Sejarah pemakaian
Masa penggunaan1979-sekarang
Pada perangPerang Kosovo, Perang Afghanistan
Sejarah produksi
PerancangKrauss-Maffei
Tahun1970-an
ProdusenKrauss-Maffei Wegmann
Maschinenbau Kiel
Biaya produksi2A6: US$5.74+ juta (2007)
Diproduksi1979-sekarang
Spesifikasi
Berat62,3 ton
Panjang997 m (39,300 in) (total)
Lebar375 m (14,800 in)
Tinggi30 m (1,200 in)
Awak4

TempurKomposit Generasi Ke-3; termasuk baja yang diperkeras, tungsten dan plastic filler dengan komponen keramik.
Senjata
utama
1 x 120 mm Rheinmetall L55smoothbore gun. 42 rounds
Senjata
pelengkap
2 x 7.62 mm MG3A1 4,750 rounds
Jenis MesinMTU MB 873 Ka-501 liquid-cooled V-12 Twin-turbo mesin diesel
1.500 PS (1,479 hp, 1,103 kW) pada 2600 rpm
Daya kuda/tonTemplat:Convert/PS/t
TransmisiRenk HSWL 354
SuspensiTorsion-bar suspension
Kapasitas tangki1.200 liter
Daya jelajah550 km (340 mil) (bahan bakar internal)
Kecepatan72 km/j (45 mph)

Leopard 2 adalah tank tempur utama (main battle tank, MBT) Jerman yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei pada awal 1970-an dan mulai digunakan pada 1979. Leopard 2 menggantikan Leopard 1 sebagai tank tempur utama Angkatan Darat Jerman (). Beragam versi telah digunakan oleh Angkatan Darat Jerman dan di 12 negara Eropa lainnya, beberapa dari luar Eropa. Lebih dari 3,480 Leopard 2 telah diproduksi. Leopard 2 pertama kali digunakan Angkatan Darat Jerman padaPerang Kosovo serta pasukan Kanada dan Denmark yang tergabung dalam ISAF di medan tempur Afghanistan.
Ada dua pengembangan utama pada tank ini, dari model pertama hingga Leopard 2A4 yang memiliki kubah tembak vertikal berlapis baja dan model yang lebih maju Leopard 2A5 serta versi yang lebih baru lagi, yang memiliki kubah tembak menyudut seperti anak panah dengan appliqué armour serta beberapa pengembangan lainnya. Seluruh model dilengkapi dengan sistem pengontrol penembakan digital dan rangefinder Laser, meriam utama 120 mm dengan kestabilan tinggi, senapan mesin koaksial, serta perlengkapan untuk melihat dan membidik dalam kegelapan night visionyang lebih maju (Leopard adalah kendaraan tempur pertama yang menggunakan alat pembidik low-light level TV systematau LLLTV; sementara thermal imaging baru diperkenalkan setelah itu). Tank ini memiliki kemampuan untuk bertempur menghadapi sasaran bergerak walaupun melewati medan yang sangat sulit dan tidak rata. Varian yang aktif antara lain 2A4, 2A5, 2A6, dan 2A7 (paling baru). Banyak Leopard 2 yang diupgrade untuk memperpanjang masa tugasnya dan memperkuat persenjataanya, umumnya ke varian 2A5 dan 2A6.

Sejarah

[sunting]Pengembangan

Meski Leopard 1 mulai digunakan pada 1965, versi yang persenjataannya diperberat yakni meriam Rheinmetall L44 120 mm memang dipertimbangkan untuk menyaingi disain tank Uni Soviet, namun kemudian dibatalkan setelah ada proyek bersama dengan Amerika Serikat yakni "super-tank" MBT-70. Tank MBT-70 memang merupakan disain yang revolusioner, tetapi mengingat biayanya yang sangat mahal, Jerman mengundurkan diri dari proyek ini pada 1969.
Program nasional mulai dijalankan pada 1970 oleh Krauss-Maffei. Setahun kemudian diputuskan bahwa model tank yang akan dibuat harus didasarkan pada model sebelumnya Experimentalentwicklung (kemudian disebut sebagai proyek Keiler) dari tahun-tahun enampuluhan (yang sebenarnya diambil dari apa yang disebut sebagai vergoldeter Leopard atau "Leopard yang disepuh emas"), bukannya modifikasi dari MBT-70 atau Eber. Disain baru yang dibuat pada 1971 itu disebut sebagai "Leopard 2" mengingat Leopard yang asli kemudian disebut sebagai Leopard 1. Sebanyak 17 prototip dipesan pada tahun itu (meski hanya 16 yang akhirnya jadi. Kendaraan itu harus seberat limapuluh metrik ton.
Pada 11 December 1974 pemerintah Jerman dan Amerika Serikat menandatangani sebuah Memorandum of Understanding tentang kemungkinan dilaksanakannya kerjasama produksi MBT baru setelah Amerika Serikat membeli dan melakukan penelitian terhadap prototip lambung nomer 7 pada 1973. Dengan melihat pengalaman perang Yom Kippurmemang diperlukan sebuah lapisan pelindung baja yang kualitasnya lebih baik pada prototip-prototip ini, yakni dengan menggunakan lapisan baja yang sangat miring. Kelas kendaraan ini meningkat menjadi enapuluh ton. Prototip Kubah Nomer 14 diubah bentuknya menjadi lebih gemuk untuk mencoba konfigurasi lapisan baja yang lebih baru,sebagai akibat digunakannya lapisan pelindung baja berperforasi yang vertikal. Kubahnya menjadi lebih luas daripada kubah Leopard 1 karena adanya ruang penyimpanan amunisi yang lebih besar di bagian belakang. Leopard 2 sudah menggunakan lapisan baja pelindung berperforasi perforated armour, dan bukan Chobham armourseperti yang pernah diklaim sebelumnya. PT-14 menggunakan meriam 120 mm Rheinmetall yang dipakai juga oleh tank Amerika Serikat M1 Abrams. Kemudian dipesan juga dua prototip lambung baru dan tiga tipe kubah, satu kubah (PT-20) dilengkapi meriam 105 mm dengan sistem kontrol penembakan fire control system Hughes, PT-19 dengan sistem kontrol penembakan yang sama, tetapi bisa ditukar dengan meriam Rheinmetall 120 mm (yang memang diganti oleh pihak Amerika Serikat), dan satu lagi (PT-21) dengan sistem kontrol penembakan buatan Hughes-Krupp, Atlas Elektronik EMES 13, yang mengendalikan meriam 120 mm.
Leopard 2 Prototip (pre-series) PT 19 (1978)

[error]Operator

NegaraJumlah UnitKeterangan
 Austria114 unitex Belanda
 Belanda445 unitBanyak yang dijual pasca Perang Dingin, 82 aktif dan 26 di penyimpanan, ditambah 1 unit dalam kondisi rusak. Pada 8 April 2011, Menteri Pertahanan Belanda mengumumkan bahwa divisi tank Belanda akan dibubarkan akibat pemotongan anggaran besar-besaran dan semua tank Belanda akan dijual[1]
 Kanada120 unit20 diantaranya disewa dari Jerman untuk Perang Afghanistan[2], 15 lagi dibeli dari Jerman untuk suku cadang[3]
 Chili132 unitex Jerman[4]
 Denmark51 unitex Jerman[5]
 Finlandia124 unitex Jerman.[6]
 Indonesia100 unitLeopard 2A6, pembelian baru [7]
 Jerman2.350 unitsemua varian. Banyak yang dijual ke negara lain pasca Perang Dingin atau disimpan. 408 unitaktif di AD Jerman[8]
 Norwegia52 unitex Belanda
 Polandia128 unitex Jerman
 Portugal37 unitex Belanda
 Singapura96 unitex Jerman, termasuk 30 lainnya sebagai suku cadang
 Spanyol327 unit108 ex Jerman, sisanya baru
 Swedia120 unitditambah 160 unit ex Jerman (tidak operasional)
 Swiss380 unit
 Turki339 unitex Jerman
 Yunani353 unit(183 ex Jerman, sisanya baru)

KRI Teluk Mandar (514)


KRI Teluk Mandar (514) adalah kapal perang TNI AL LST kelas Teluk Semangka, yang merupakan jenis kapal pendarat (LST (Landing Ship Tank)) kelas Tacoma. KRI Teluk Mandar ini dibangun oleh perusahaan Korea-Tacoma SY, Masan,Korea Selatan pada tahun 1981.
Kapal lain dalam kelas yang sama adalah KRI Teluk Semangka (512), KRI Teluk Penyu (513), KRI Teluk Sampit (515), KRI Teluk Banten (516), dan KRI Teluk Ende (517)
KRI Teluk Mandar mempunyai 117 orang awak kapal termasuk perwira. KRI Teluk Mandar dilengkapi oleh pengangkut tentara dan mampu membawa 202 tentara infantri.
Kapal KRI Teluk Mandar mempunyai panjang 100 m X 15.4 X 4.2m (328 X 50.5 X 13.7 kaki) dan mempunyai kecepatan 15 knot. KRI Teluk Mandar mempunyai berat sebesar 3,770 ton. Kapal ini mampu membawa kargo sebanyak 1,800 ton atau 690 ton untuk misi pendaratan.
KRI Teluk Mandar juga memiliki dek helikopter pada bagian belakang untuk operasi udara.

[Eror]Mesin

Kapal KRI Teluk Mandar mempunyai dua mesin diesel yang disambungkan pada dua motor yang menghasilkan daya 5,600 HP dengan kecepatan tempur 15 knot.
KRI Teluk MandarKRI Teluk Mandar dengan nomor lambung 514
Karir (ID)Bendera Indonesia
ProduksiKorea-Tacoma SY, Masan, Korea Selatan
Mulai dibuat1981
Diluncurkan
Status
Pelabuhan utamaArmada Barat TNI-AL
Karakteristik umum
Berat benaman3,770 ton standar
5.570 ton beban penuh
Panjang1002 m (328 ft)
Lebar15,4 m (50,5 ft)
Draft4,2 m (13,7 ft)
Tenaga penggerak2 shaft Diesel, 5.600 hp
Kecepatan15 knot
Awak kapal117 orang
Persenjataan3 x 40mm Senapan mesin
2 x 20mm Senapan Mesin
2 x 12,7mm Senapan Mesin

KRI Singa (651)


KRI Singa (651) merupakan kapal kedua dari kapal perang jenis Kapal Patroli Kelas Andau Bertugas sebagai elemen pemukul musuh, baik di permukaan maupun bawah permukaan (ASW - Anti Submarine Warfare) termasuk sebagai kapal pendeteksi anti-Kapal Selam. Termasuk dalam kelas Andau antara lain KRI Andau (650), KRI Tongkak (652) dan KRI Ajak (653).milik TNI AL. Merupakan jenis kapal cepat torpedo (KCT).

Karir (ID)
Bendera Indonesia
ProduksiPAL INDONESIA, Surabaya
Mulai dibuat
Diluncurkan
StatusMasih bertugas
Pelabuhan utamaArmada Timur AL
Karakteristik umum
Berat benaman445 ton (muatan penuh)
Panjang5.810 m (19,061.68 kaki)
Lebar76 m (249.34 kaki)
Draught295 m (967.85 kaki)
Tenaga penggerak2 x MTU 60V 956 TB92
Kecepatan27 knot (maksimum)
15 knot (ekonomis)
Jarak tempuh2.200 nm pada 27 knot
6.000 nm pada 15 knot
Awak kapal42 orang
PersenjataanTorpedo Ø 533 millimetre (20.98 in)

Sejarah

[sunting]Pembangunan

KRI Singa yang dibangun pada tahun 1988 merupakan kapal kedua dalam seri FPB-57 Nav II yang mana sebagian lambung kapal dan peralatannya dibuat di Lurssen, Jerman, dan dipasang di PT. PAL, Surabaya.
KRI ini merupakan jenis Kapal Cepat Torpedo (KCT) untuk menghadapi perang di bawah air (Anti Submarine Warfare) yang dilengkapi dengan torpedo berpemandu AEG SUT (Surface & Underwater Target). Pada tahun 1988, KRI Singa masuk sebagai bagian dari Satuan Kapal Cepat Armada Timur TNI-AL, Surabaya.

[sunting]Kapal

[sunting]Data teknis

Kapal ini memiliki panjang 58,1 meter, lebar 7,6 meter, dan draught 2,95 m. Pada beban penuh memiliki bobot 445 ton. Memiliki dua mesin diesel MTU 60V 956 TB92 yang memiliki kecepatan maksimal 27 knot dengan daya jelajah 2.200 milpada kecepatan 27 knot, atau 6.000 mil pada kecepatan 15 knot.

[sunting]Persenjataan

  1. Dua tabung peluncur torpedo Ø 533 millimetre (20.98 in), dibekali dengan torpedo berpemandu AEG SUT (Surface & Underwater Target) yang pada kecepatan 23 knot torpedo ini dapat menghantam target berjarak 28 km,
  2. Satu Meriam Bofors SAK 57/70 berkaliber 57mm dengan kecepatan tembakan 200 rpm, jangkauan 17 Km untuk target permukaan dan udara dengan pemandu tembakan Signal LIROD Mk. 2.
  3. Satu Meriam Bofors SAK 40/70 berkaliber 40mm dengan kecepatan tembakan 300 rpm, jangkauan 12 Km untuk target permukaan dan udara.
  4. Dua kanon Penangkis Serangan Udara Rheinmetall kaliber 20mm dengan kecepatan tembakan 1000 rpm, jangkauan 2 km untuk target udara.

[sunting]Sensor dan elektronis

  1. Sonar PHS-32 hull mounted MF
  2. Pengontrol tembakan DR-2000 S3 intercept
  3. Radar permukaan Racal Decca/Signaal Scout
  4. Pengumpan (Countermeasures) Dagie decoy RL